Nanank Haris S
Individu yang pendiam dan introspektif yang menemukan penghiburan di kedalaman sintaxdan mencoba menemukan kedamaian di tengah kekacauan. Meskipun bergulat dengan ADHD, cintanya kepada keluarganya tetap tak tergoyahkan, yang menopangnya di tengah badai kehidupan. Dalam pelukan pikirannya yang tenang, ia merajut algoritma yang rumit, mengubah perjuangannya menjadi kemenangan dan kesendiriannya menjadi tempat perlindungan.

Mengenal apa itu TORCH

TORCH atau singkatan dari TOxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes adalah penyakit inveksi yang berbahaya bagi kehamilan. Dari berbagai sumber yang saya baca, seorang ibu yang terinveksi TORCH terdapat indikasi melahirkan anak dengan kelainan tertentu. Oleh karena itu alangkah baiknya sebelum merencanakan kehamilan, seorang ibu terlebuh dahulu melakukan test TORCH dilaboratorium terdekat. Mengingat inveksi TORCH ini tidak menimbulkan gejala-gejala seperti inveksi atau penyakit lainya. Dengan begitu penanganan terhadap inveksi TORCH bisa dimaksimalkan.

Toxoplasma
Inveksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit Toxoplasam gondi. Terjangkitnya Toxoplasma ini tidak menunjukkan ciri-ciri yang spesifik atau bahkan tidak menunjukan gejala sama sekali.Sehingga sulit dikenali apakah individu yang bersangkutan positif terinveksi ataupun tidak. Toxoplasma berbahaya apabila terinveksi saat seorang ibu sedang hamil atau individu yang memiliki gangguan pada kekebalan tubuhnya. Wanita yang terinveksi Toxoplasma dapat mengalami keguguran(abortus) terhadap janin yang dikandungnya maupun lahir mati. Sedangkan ketika sudah dewasa si anak yang terkena inveksi Toxoplasma dapat menderita kelainan pada mata dan telinga, kejang-kejang, retardasi mental dan ensefalitis. Oleh karena itu sangat dianjurkan bagi ibu hamil maupun yang ingin merencanakan kehamilan unutk melakukan test lab untukmendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.

Rubella
Berbeda dengan Toxoplasma, inveksi Rubella bisa ditandai dengan demam yang akut, ruam pada kulit serta pembesaran kelenjar getah bening. Akan tetapi gejala pada tiap individu bisa berbeda, bahkan pada beberapa pasien tidak menunjukkan gejala-gejala yang dikenali. Disebabkan oleh virus Rubella yang dapat menyerang pada orang dewasa dan anak-anak. Inveksi Rubella berbahaya apabila terinveksi pada wanita yang sedag hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada janinnya. Apabila infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan, maka terjadinya kelainan pada janin beresiko samapai 50%, sedangkan apabila terinfeksi pada trimester pertama (3 bulan pertama) maka resiko terjadinya kelaian pada janin akan menjadi 25% (menurut America College of Obstatrician and Gynecologists, 1981). Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM

Cytomegalovirus (CMV)
Disebabkan oleh virus Cytomegalo. Virus ini temasuk golongan virus keluarga Herpes. Virus ini juga berbahaya bagi ibu yang sedang mengalami masa kehamilan. Seorang ibu yang terinveksi Cytomegalovirus janin yang dikandungnya beresiko mengalami pengapuran otak, ketulian, retardasi mental, penyakit kuning bahkan pembesaran hati. Ibu yang terinveksi secara akut akan memiliki resiko kelainan pada bayi yang lebih besar. Pemeriksaan pada lab yang lazin berupa Anti CMV IgG dan IgM, serta Aviditas Anti-CMV IgG.

Herpes Simpleks Tipe II
Infeksi herpes yang biasa menyerang pada alat genital disebabkan oleh virus Herpes Simpleks II (HSV II). Ibu yang terinveksi HSV II akan melahirkan bayi yang biasanya memperlihatkan lepuh pada kulit, akan tetapi kondisi tersebut tidak selalu muncul sehingga seolah-olah sang bayi tidak terinveksi apa-apa. Bayi yang terinveksi HSV II ini bisa berakibat fatal.

Disarankan untuk melakukan test laboratorium yaitu Anti-HSV II IgG dan Igm untuk mendeteksi kemungkinan terinveksi HSV II sehingga dapat segera melakukan pencegahan yang tepat apabila si ibu bayu postif terinveksi

Penularan TORCH
TORCH dapat ditularkan melalui 2 cara. Yakni aktif(didapat) dan pasif (bawaan). Penularan secara aktif dapat melalui :

  • Konsumsi daging setengah matang yang berasal dari hewan yang terinfeksi (terkontaminasi oosista) seperti misalnya daging sapi, kambing, kelinci, kerbau, babi, ayam dan lain sebagainya. Sebagian besar tersebarnya inveksi TORCH adalah melalui jalur ini. Seperti sate yang belum matang, masakan lain yang tidak dimasak secara sempurna seperti otak, hati dan lain sebagainya.
  • Makanan yang tercemar oosista dari berbagai macam feses(kotoran) seperti kotoran kucing, kotoran ayam, kotoran sapi dan hewan-hewan yang terinfeksi TORCH. Feses hewan yang telah tercemar oosista dapat mencemari tanah yang mana dapat menjadi sumber penularan pada manusia mapun hewan lainya. Oosista sendiri dapat bertahan ditanah sampai beberapa bulan.
  • Kebiasaan makan buah-buahan dan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih sehingga oosista tidak dapat mati dan mengendap dalam tubuh manusia.

Pencegahan TORCH
Mengingat bahaya dari TORCH terhadap ibu hamil dan ibu yang sedang merencanakan kehamilan, pencegahan dan deteksi dini amatlah disarankan sehingga bayi yang dikandung dapat lahir dengan sehat dan terhindar dari kelainan. berikut beberapa tips agar terhindar dari bahaya TORCH :

  1. Makan makanan yang bergizi
  2. Lakukan test laboratorium sebelum merencanakan kehamilan
  3. Lakukan vaksinasi
  4. Makanlah makanan yang telah dimasaksecara sempurna (matang)
  5. Periksa kandungan secara teratur
  6. Jaga kebersihan tubuh

Semoga bermanfaat.
Dikutip dari beberapa sumber.

Share

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *